Perjuangan Indonesia jadi anggota tak tetap Dewan Keamanan PBB



Merdeka.com - Indonesia terpilih menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB (DK PBB) untuk periode 2019-2020. Kemenangan ini diperoleh Indonesia setelah memenangkan pemungutan suara diadakan Majelis Umum PBB di Markas Besar PBB di New York kemarin.

Indonesia berhasil memperoleh 144 suara dari jumlah keseluruhan 190 anggota PBB yang hadir. Saingan Indonesia untuk perwakilan Asia Pasifik, Maladewa, memperoleh suara sebanyak 46.

Kemenangan ini disambut dengan suka cita oleh Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi. Mengingat rekam jejak diplomasi serta kontribusi yang selama ini dilakukan Indonesia untuk dunia, kemenangan ini seolah membayar segalanya.

"Alhamdulillah Indonesia berhasil terpilih kembali sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB. Ini merupakan kepercayaan masyarakat internasional kepada Indonesia dan hasil kerja keras seluruh komponen bangsa, khususnya para Diplomat Indonesia," ungkap Menlu Retno usai hasil pemilihan diumumkan, berdasarkan keterangan resmi diterima merdeka.com, Sabtu (9/6).

Indonesia secara aktif memberikan kontribusi nyata bagi perdamaian, kemanusiaan, dan kesejahteraan di kawasan maupun global. Hal itulah yang menjadi pertimbangan utama negara anggota PBB mendukung Indonesia.

Menlu Retno pun secara gencar mengerahkan upaya agar Indonesia bisa dipercaya mewakili Asia Pasifik dalam keanggotaan ini. Dia menggelar pertemuan dengan lebih dari 40 menteri luar negeri dan duta besar negara anggota PBB.

Dukungan bagi Indonesia untuk menjadi anggota DK PBB juga tidak terlepas dari semakin matangnya demokrasi di Indonesia. Negara anggota PBB memandang Indonesia sebagai negara yang toleran, dimana Islam dan demokrasi berjalan berdampingan.

"Dari berbagai pertemuan di PBB, jelas sekali bahwa masyarakat internasional sangat menghargai rekam jejak Indonesia dan melihat demokrasi dan toleransi di Indonesia sebagai aset untuk Indonesia dapat berperan aktif di DK PBB," tutur Menlu Retno.

Sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB, Indonesia akan memperkuat ekosistem perdamaian dan stabilitas global. Untuk itu, Indonesia akan mendorong budaya dialog, agar penyelesaian konflik dapat selalu dilakukan secara damai.

Indonesia juga akan berupaya meningkatkan sinergi antara organisasi kawasan dengan DK PBB dalam menjaga perdamaian, serta meningkatkan kapasitas pasukan perdamaian PBB termasuk peran perempuan.

Selain Indonesia, negara-negara lain yang juga terpilih menjadi anggota DK PBB periode 2019-2020 adalah Jerman dan Belgia (mewakili kelompok Eropa Barat), Republik Dominika (Amerika Latin dan Karibia), dan Afrika Selatan (Afrika).

Kelima negara tersebut akan bergabung dengan lima negara anggota tetap DK PBB (Amerika Serikat, Inggris, Prancis, RRC dan Rusia) serta lima negara anggota tidak tetap lainnya (Pantai Gading, Guinea Ekuatorial, Kuwait, Peru dan Polandia).

Indonesia sebelumnya pernah menjadi Anggota Tidak Tetap DK PBB pada periode 1973-1974, 1995-1996, dan 2007-2008.